Peran Pelajaran Sosiologi dalam Pembentukan Karakter di Sekolah
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation) dan keterampilan (skill). Karakter berasal dari kata Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dikatakan orang berkarakter baik.
Peran sosiologi dalam pembentukan karakter yaitu jika dalam
kurikulum sebelumnya guru diwajibkan untuk menyisipkan pendidikan karakter
dalam proses pembelajaran, dan pendidikan karakter itu harus tercantum dalam
silabus serta rencana pembelajaran, maka dalam kurikulum baru, hal yang semacam
dengan pendidikan karakter sudah masuk dalam Kompetensi Inti di setiap mata pelajaran, yaitu menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia .
Kemampuan atau kompetensi tersebut, diharapkan dapat
tercapai setelah guru membelajarkan para peserta didiknya dengan bahan ajar
sesuai dengan disiplin ilmu atau mata pelajarannya dan menjadikan peserta
didiknya mampu memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin-tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah, dan mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Penanaman nilai-nilai pendidikan
karakter melalui mata pelajaran Sosiologi dapat ditinjau dari beberapa aspek,
di antaranya: materi Sosiologi yang telah dianalisis nilai-nilai karakternya,
RPP dan Silabus Sosiologi yang berkarakter, metode penanaman oleh guru, media
pembelajaran berbasis karakter dan evaluasi penanaman nilai-nilai pendidikan
karakter
Dalam mata pelajaran sosiologi sendiri terdapat sisipan
dalam kompetensi dasar, untuk pembentukan karakter siswa, yaitu dari kompetensi
dasar yang terdapat dalam silabus pembelajaran sosiologi di sekolah terdapat
kompetensi dasar yaitu :
- Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain
- Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa
- Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar
3.1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai
gejala sosial yang terjadi di masyarakat
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar
Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan
kelompok serta antar kelompok
3.3 Menganalisis berbagai gejala
sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan
sosial di masyarakat
3.4 Menerapkan metode-metode
penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala social
4. 4.1 Melakukan kajian, diskusi dan
menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala sosial yang
terjadi di masyarakat
4.2 Melakukan kajian, diskusi, dan
menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologiuntuk memahami hubungan sosial antar
individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi dan
mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial
dalam memahami hubungan sosial di masyarakat
4.4 Menyusun rancangan, melaksanakan
dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam
bentuk tulisan, lisan dan audio-visual
5. 5.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai
keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat
5.2 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki
tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial
5.3 Menunjukkan sikap toleransi dan empati
sosial terhadap perbedaan social
Memahami
tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokkan sosial dalam masyarakat
6.6.1 Mengidentifikasi berbagai permasalahan
sosial yang muncul dalam masyarakat
6.2 Memahami penerapan prinsip-prinsip
kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk Menganalisis potensi-potensi
terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta
penyelesaiannya
6.3 Menerapkan metode penelitian sosial
berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan
penyelesaiannya.enciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat.
6. 6.1Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang
pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi
6.2 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi mengenai
permasalahan sosial yang muncul di masyarakat
6.3 Merumuskan strategi dalam menciptakan
kehidupan yang harmonis dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip kesetaraan
6.4 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi
tentang konflik dan kekerasan serta upaya pen yelesaiannya
6.5 Merancang, melaksanakan dan menyusun laporan
penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik,
kekerasan dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan,
lisan dan audio-visual
7. 7.1Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang
ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat
7.2 Mendeskripsikan berbagai
permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah
pengaruh globalisasi
7.3 Menganalisis ketimpangan sosial
sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
7.4 Menerapkan strategi pemberdayaan
komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah
pengaruh globalisasi
7.5 Mengevaluasi aksi pemberdayaan
komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi ketimpangan sosial
Dari kompetensi
dasar dan pembelajran sosiologi yang diberikan kepada peserta didik, peran
sosiologi sebagai pembentukan karakter siswa yang diberikan oleh guru dengan
berbagai materi pembelajaran, diatas sudah dijelaskan berbagai materi pembelajaran
yang terdapat di kompetensi dasar, untuk proses pembelajaran di sekolah. Agar para peserta didik dapat
mencapai kompetensi membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk
memperkuat nilai keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap keragaman
peradaban, mengembangkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan sosial,
dan menunjukkan rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar
dan mendorong partisipasi dalam mengatasinya.
Jelas sudah untuk pembentukan karakter siswa
dengan mengerti berbagai perubahan social yang terjadi di masyarakat, dan
strategi untuk menghadapi pengaruh globalisasi agar dapat mengedepankan
kearifan local. Dan diharapkan siswa dapat mengedepankan kearifan local dalam
menghadapi pengaruh globalisasi. Inilah salah satu usaha pembelajaran yang diberikan oleh guru
sosiologi sebagai cara dalam pembentukan karakter peserta didik. Harapannya
siswa didik dapat mengaplikasikan pembelajaran yang ada dalam kehidupan nyata
di masyarakat.
Apabila para peserta didik benar-benar dapat diantarkan
kepada kompetensi sebagaimana yang ada, permasalahan bangsa dan negara kita akan
selesai, dan tak perlu lagi ada KPK, atau bahkan lembaga kepolisian. Semua
prosedur sosial, politik, kebudayaan, maupun ekonomi yang merupakan sendi-sendi
pokok kehidupan masyarakat akan terkendali dengan sendirinya, tanpa memerlukan
lembaga-lembaga dan mekanisme pengendalian sosial. Tujuan dari pembentukan
karakter adalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga
masyarakat dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga
masyarakat dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa secara
umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi budaya
masyarakat dan bangsanya. Dengan adanya peran sosiologi di sekolah, tujuan dari
pembentukan karakter diharapkan dapat terwujud.
0 komentar:
Posting Komentar