.

.

Latest Updates

Sabtu, 12 Desember 2015

MATERI PPKN SMA

Posted By: TULISAN KU - 18.54

 

 Pendidikan Pancasila Pada Kurikulum 2013



Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk.
Pada masa Awal Kemerdekaan, Ir. Soekaro pernah menegaskan bahwa “Jangan mengira bahwa dengan berdirinya Negara Indonesia Merdeka itu perjoangan kita telah berakhir. Tidak! Bahkan saya berkata di dalam Indonesia Merdeka itu perjoangan kita harus berlanjut terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang, lain coraknya.” Pernyataan Bung Karno tersebut bermakna Bahwa Idiologi Pancasila tidak akan dengan sendirinya menjadi suatu kenyataan yang menghidupi rakyat dan bangsa Indonesia, namun dibutuhkan langkah-langkah perjuangan untuk merealisasikanya. Konteks apa yang di sampaikan oleh Bung Karno ini menjadi penting, terutama membimbing kita  melahirkan langkah-langkah strategis yang melebarkan jalan realisasi yang melebarkan jalan relasasi Pancasila. Jadi sudah sewajarnya jika Pancasila masuk ke dalam Kurikulum di Indonesia ini. Namun bagaimana bentuknya? Apakah menjadi satu matapelajaran tersendiri? Mengingat pada kurikulum 2013 ada pemangkasan mata pelajaran Khususnya IPA dan IPS.
Pendidikan Pancasila  adalah salah satu materi pelajaran moral yang ada di setiap bangku pendidikan. Mulai tingkat sekolah dasar hingga ke jenjang pendidikan tinggi, materi tersebut selalu diberikan. Tujuannya adalah untuk mengenalkan serta menanamkan nilai-nilai Pancasila yang dianggap luhur agar bisa diamalkan oleh seluruh peserta didik.
Pada Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006 Pendidikan Pancasila dijadikan salah satu materi bahasan dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini karena pendidikan Pancasila dianggap masih merupakan salah satu cara untuk menciptakan manusia yang memiliki budi pekerti luhur. Salah satunya dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Selain itu, Pancasila merupakan salah satu sumber hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan mengenal Pancasila seutuhnya, maka diharapkan manusia bisa memahami norma hukum dan norma sosial demi terciptanya kehidupan yang aman, damai dan sejahtera bagi semua orang.
Kurikulum 2013 nantinya tidak ada perubahan uang mencolok pada mata pelajaran PKn (Pendidikan Pancasila). Meskipun begitu akan ada perubahan nama PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) menjadi PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Dilihat dari nama mata pelajarannya, Pendidikan pancasila akan menjadi kajian utama yang ada  pada mata pelajaran tersebut.
Pada prakteknya nanti PPKn tidak hanya bersifat kognitif atau hafalan saja. Tetapi juga mementingkan sikap dan keterampilan para siswa. Misalnya, bagaimana anak-anak ini mempunyai nilai Pancasila, tidak hanya hafalan sila pertama dan seterusnya. Metode inilah yang saat ini sedang dicari dan diterapkan di kurikulum baru.
Dikatakan untuk IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, sedangkan untuk IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Namun langkah menghapus mata pelajaran IPA dan IPS tersebut, dinilai kurang tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.
Baiknya dalam penyusuna Kurikulum 2013 ini Guru dilibatkan. Karena Guru lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh anak didiknya.
Jadi Pendidikan Pancasila akan ada dalam kurikulum 2013. Namun dalam kurikulum ini, Pendidikan Pancasila masuk di dalam mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Meskipun kurikulum ini masih dalam uji publik, semoga Kurikulum tahun 2013 ini bisa menjadi solusi pendidikan di Indonesia.
Sumber: 
·         Koran Kedaulatan Rakyat Sabtu, 24 November 2012 Hal 14.
·         https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fkurikulum2013.kemdikbud.go.id%2Fmain%2Fdownload%2FBahanUjiPublik_Kurikulum2013.pdf&ei=E47WUJTnNYKQrgekjIHQBw&usg=AFQjCNHZ5H6W2mqSlRIKKaRjZfN3NT-eWA&sig2=tS9JbmfA2qe0GyvnbhcDQQ&bvm=bv.1355534169,d.bmk 11.00 Minggu, 23 Desember 2012

Peran Pelajaran Sosiologi dalam Pembentukan Karakter di Sekolah

Posted By: TULISAN KU - 18.50

Peran Pelajaran Sosiologi dalam Pembentukan Karakter di Sekolah

          
  Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,  watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation) dan keterampilan (skill). Karakter berasal dari kata Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dikatakan orang berkarakter baik.
Peran sosiologi dalam pembentukan karakter yaitu jika dalam kurikulum sebelumnya guru diwajibkan untuk menyisipkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, dan pendidikan karakter itu harus tercantum dalam silabus serta rencana pembelajaran, maka dalam kurikulum baru, hal yang semacam dengan pendidikan karakter sudah masuk dalam Kompetensi Inti  di setiap mata pelajaran, yaitu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia .
Kemampuan atau kompetensi tersebut, diharapkan dapat tercapai setelah guru membelajarkan para peserta didiknya dengan bahan ajar sesuai dengan disiplin ilmu atau mata pelajarannya dan menjadikan peserta didiknya mampu memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin-tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah,  dan mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter melalui mata pelajaran Sosiologi dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya: materi Sosiologi yang telah dianalisis nilai-nilai karakternya, RPP dan Silabus Sosiologi yang berkarakter, metode penanaman oleh guru, media pembelajaran berbasis karakter dan evaluasi penanaman nilai-nilai pendidikan karakter
Dalam mata pelajaran sosiologi sendiri terdapat sisipan dalam kompetensi dasar, untuk pembentukan karakter siswa, yaitu dari kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus pembelajaran sosiologi di sekolah terdapat kompetensi dasar yaitu :
  1. Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain
  2.  Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa
  3.  Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar
3.1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di  masyarakat
3.2     Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
3.3     Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat
3.4     Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala social
4. 4.1  Melakukan kajian, diskusi dan  menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat
4.2     Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologiuntuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3     Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di masyarakat
4.4     Menyusun rancangan, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual
5. 5.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
5.2 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial
5.3   Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan social
Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokkan sosial dalam masyarakat
6.6.1   Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat
6.2   Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya
6.3   Menerapkan metode penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya.enciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat.
6. 6.1Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi
6.2  Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi mengenai permasalahan sosial yang muncul di masyarakat
6.3   Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip kesetaraan
6.4   Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang konflik dan kekerasan serta upaya pen      yelesaiannya
6.5   Merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual
7. 7.1Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat
7.2     Mendeskripsikan berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
7.3     Menganalisis ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
7.4     Menerapkan strategi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
7.5     Mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi ketimpangan sosial
Dari kompetensi dasar dan pembelajran sosiologi yang diberikan kepada peserta didik, peran sosiologi sebagai pembentukan karakter siswa yang diberikan oleh guru dengan berbagai materi pembelajaran, diatas sudah dijelaskan berbagai materi pembelajaran yang terdapat di kompetensi dasar, untuk proses pembelajaran di sekolah. Agar para peserta didik dapat mencapai kompetensi membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk memperkuat nilai keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban, mengembangkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan sosial, dan menunjukkan rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan mendorong partisipasi dalam mengatasinya.
 Jelas sudah untuk pembentukan karakter siswa dengan mengerti berbagai perubahan social yang terjadi di masyarakat, dan strategi untuk menghadapi pengaruh globalisasi agar dapat mengedepankan kearifan local. Dan diharapkan siswa dapat mengedepankan kearifan local dalam menghadapi pengaruh globalisasi. Inilah salah satu  usaha pembelajaran yang diberikan oleh guru sosiologi sebagai cara dalam pembentukan karakter peserta didik. Harapannya siswa didik dapat mengaplikasikan pembelajaran yang ada dalam kehidupan nyata di masyarakat.
 Apabila para peserta didik benar-benar dapat diantarkan kepada kompetensi sebagaimana yang ada,  permasalahan bangsa dan negara kita akan selesai, dan tak perlu lagi ada KPK, atau bahkan lembaga kepolisian. Semua prosedur sosial, politik, kebudayaan, maupun ekonomi yang merupakan sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat akan terkendali dengan sendirinya, tanpa memerlukan lembaga-lembaga dan mekanisme pengendalian sosial. Tujuan dari pembentukan karakter adalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi budaya masyarakat dan bangsanya. Dengan adanya peran sosiologi di sekolah, tujuan dari pembentukan karakter diharapkan dapat terwujud.

Materi Geografi kelas X semester 1 kurikulum 2013

Posted By: TULISAN KU - 17.55


MATERI
  • Kompetensi Inti :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 
q  Kompetensi Dasar : Memahami pengetahuan dasar geografi dengan contoh kehidupan sehari-hari.
q   Indikator :
  1. Menjelaskan  konsep dasar geografi
  2. Menerapkan konsep dasar geografi dalam kajian geosfer
q   Tujuan :
  1. Siswa dapat menguraikan konsep dasar geografi.
  2. Siswa mampu  memberikan contoh konsep dasar geografi.
  3. Siswa mampu menerapkan konsep dasar geografi dalam kajian geosfer.
Konsep Geografi ?
Ø  Konsep geografi merupakan konsep penting yang harus dipahami untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena.
1. Konsep lokasi
Merupakan konsep utama untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Lokasi absolute: Lokasi yang bersifat tetap (lintang dan bujur).
Contoh: Indonesia terletak antara 950 BT-1410 BT dan 60LU-110LS
2.  Lokasi relatif: Lokasi yang sifatnya berubah.
Contoh: Indonesia berada di antara benua Asia dan benua Australia
2. Konsep jarak
Merupakan panjang dari satu antara dua tempat atau dua titik. Konsep jarak dibedakan menjadi 2 yaitu:
1)      Jarak absolute: jarak antara dua tempat yang diukur dengan kilometer. Contoh:jarak ibu kota A dan B adalah 150 km.
2)      Jarak relatif: jarak antara dua tempat yang ditempuh dengan satuan waktu.
Contoh: jarak kota A dengan kota B ditempuh dengan waktu 3 jam menggunakan kendaraan bermotor.
3. Konsep keterjangkauan
Merupalan konsep yang menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat yang dipengaruhi oleh sarana yang digunakan, komunikasi yang dipakai, jarak, dan medan.
4. Konsep pola
yaitu konsep yang berkaitan dengan gambar fenomena geosfer berupa susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi.
           Contoh: Pola permukiman di pegunungan menyebar, di pantai sesuai garis pantai
5. Konsep morfologi
Konsep morfologi menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil dari tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
6. Konsep aglomerasi
                yaitu konsep pengelompokan (pengumpulan) suatu hal di sebuah kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur yang memberi dampak positif.
  • Contoh: pengelompokan industry, pengelompokan permukiman.
7. Konsep nilai kegunaan
yaitu menjelaskan manfaat apa yang diberikan oleh suatu wilayah dimuka bumi bagi suatu mahluk.
  • Contoh: tempat wisata, wilayah pegunungan, wilayah laut, dll.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan tempat lainnya.
9. Konsep deferensiasi areal
yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat di permukaan bumi.
10. Konsep keterkaitan keruangan
yaitu konsep  yang menyangkut adanya hubungan  penyebaran suatu tempat, atau asosiasi keruangan yang menunjukan  persebaran fenomena dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau ruang. Keterkaitan ini menyangkut fenomena alam, tumbuhan, atau kehidupan sosial.
           Contoh:
           - Kemiringan lereng dengan ketebalan tanah
           - Tumbuhan lumut di tempat yang teduh atau lembab.
            
PENDEKATAN GEOGRAFI
PENDEKATAN KERUANGAN
(Spatial Approach)
Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang.
PENDEKATAN KELINGKUNGAN
(Ecological Approach)
-          Pendekatan yang menekankan pada interaksi dan interdependensi antar manusia dengan lingkungan hidupnya.
-          Analisis perilaku manusia dengan relasi lingkungan.
-          Aktivitas manusia dengan relasi lingkungan.
-          Terwujudnya kehidupan yang lestari dan keberlanjutan.
PENDEKATAN KOMPLEKS WILAYAH
(Regional Complex Approach)
-          Integrasi dari pendekatan keruangan dan kelingkungan.
-          Mempelajari fenomena atau kejadian tertentu yang kaitannya dengan wilayah lain.
Prinsip-prinsip geografi
           1. Prinsip Penyebaran
Gejala geografi tersebar tidak merata di muka bumi.
Contoh : Timah di Pulau Bangka, pohon bakau di pantai.

2. Prinsip Interelasi
Hubungan yg saling terkait antar dalam ruang tertentu.
Contoh : hutan gundul terjadi karena penebangan liar.

3. Prinsip Korologi ( Keruangan )
Gejala – gejala, fakta – fakta, dan masalah – masalah geografi ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dan hubungan pada ruang tertentu. Contoh : Padi hidup subur di daerah dataran rendah.

4. Prinsip Deskriptif
Gambaran lebih jauh tentang gejala – gejala, atau masalah – masalah yang dikaji dalam bentuk tulisan atau kata – kata yang dapat dilengkapi dengan : diagram, grafik, table, gambar, dan peta.
Aspek Geografi
ASPEK FISIK
           Terdapat unsur proses : erosi, gejala-gejala vulkanisme, sedimentasi, dll.
           - Unsur fisik, topografi dan biotik.
           a. Unsur fisik: iklim, air, tanah, dll.
           b. Unsur topografi meliputi luas, letak, dan bentuk.
           c. Unsur Biotik: flora, fauna, organisme.
ASPEK MANUSIA
           Manusia mengalami perubahan yang lebih cepat dan bersifat dinamis.
           - Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam budi daya, dan masyarakat.
           a. Lingkungan sosial: faktor kebiasaan, hukum, kepercayaan.
           b. Bentang budi daya: hutan buatan, danau buatan, perkebuanan, persawahan, dll.
           - Lingkungan geografi sangat berpengaruh terhadap pemusatan penduduk, perilaku, dan kebudayaan serta hubungannya alam sekitar.

Selasa, 08 Desember 2015

Profil

Posted By: TULISAN KU - 07.03
Nama : Catur Suarato

"Akan tiba saatnya kita akan berhenti mencintai seseorang… bukan karena seseorang itu berhenti mencintai kita melainkan… kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya."

"Kenangan tetap ada tapi jangan terfokus disana. Hidup lo bukan untuk kenangan tapi buat masa depan. Tetap semangat!"

Materi Kimia

Posted By: TULISAN KU - 05.55

Materi Kimia SMA Kelas 10 Lengkap

Assalamualaikum wr wb
Sekarang waktunya untuk belajar Kimia, EURIKAAA!!! Berikut materi-materi kimia kelas 10 lengkap, monggo dipungut, hehehe.

Materi Kelas 10 Kimia :

Materi Semester 1 :
Materi Semester 2 :
Nah sekirannya itulah materi-materi Kimia SMA kelas 10 lengkap dari semester 1 sampai semester 2. Jika sobat punya request atau ingin ikut berbagi ilmu dengan teman lainnya silahkan hubungi saya di halaman Hubungi Saya. Jangan sungkan-sungkan untuk bertanya, berkomentar, dan beraspirasi. Oke sob, semoga bermanfaat, tetap semangat dan salam sukses!

SCIENCE & TECHNOLOGY

Games & Multimedia

Copyright © 2013 Education™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.